Belenggu adalah naskhah pendek Seni Persembahan (performance art) 2024 yang pertama kali dipersembahkan di acara Silversun Imprison Angela Showcase di Loud Music Studio, Sandakan, Sabah.
Ianya sebentuk kerja seni yang terkandung beberapa elemen seni persembahan seperti spoken words poetry dan theatre. Luahan, ekspresi dan imaginasi yang membawa mesej-mesej pengabaian, pembantaian, penindasan, kebejatan sistem yang tidak memihak, pembulian oleh kelas pemerintah, akidah kasta dan banyak lagi pemberontakan-pemberontakan yang dilontar menerusi Belenggu.
Karakter yang menghidupkan penghayatan dan menyusup masuk dalam naratif teater Belenggu ini adalah Radzmil, Mukti, Adzhar dan Imran.
(Karakter dalam Belenggu)
(Radzmil, pemuisi)
Tujahan-tujahan puisi dalam Belenggu;
kita adalah korban keputusan-keputusan
kita
adalah
korban
keputusan-keputusan
korbanÂ
yang disembeli
yang dibelenggu
yang dipaku
yang dijerat
yang dikerat
yang dicanai
yang dibantai
yang dikapak
yang ditetak
yang dicincang-pancung
yang terkedu
yang dituduh subversif
yang dikahak kuasa
yang kencing sini sana
kita adalah korban keputusan-keputusan
kita
adalahÂ
korban
keputusan-keputusan
olehÂ
seekor fasis
seekor kapitalis
seekor rasis
dari
beribu-ribu
ekor iblis
yang menyarung gamis
yang bersimpuh tajlis
yang merasmi majlis
yang menolak najis
keluar dariÂ
duburnya
yangÂ
hamis
kita adalah korban keputusan-keputusan
kita
adalah
korban
keputusan-keputusan
keputusan-keputusan
yangÂ
memenjara
membelenggu
memerangkap
menangkap
mengikat
denganÂ
tali-tali sistemÂ
yang tak boleh dibantah
keputusan-keputusan
yang menolak kita menjadiÂ
kecik, lembik, layu, kuyu
yang memaksa kita menjadi
takut, kecut, pancut, luput
yang mendera kita menjadi
patuh, tepu, kartu, buntu
ketika
keputusan-keputusanÂ
ini mengorbankan
kita hanyaÂ
ada satu jalan
menolakÂ
perintah
hey!
saudara yang membuat
keputusan-keputusan
dan menanam
saya dalam jirat
menjadi korban
tali yang saudara ikat
tidak lagi ketat melekat
akan kubakar menjadi abu
kutabur di atas liang lahadmu
penjara yang saudara cipta
tidak lagi berdiri lama
akan kudobrak menjadi tanah
kuradu dengan amarah murba
perangkap yang saudara ungkap
tidak lagi mengurung jiwa
akan kubentur menjadi keluli
kutiup api marak kebumi
belenggu yang saudara lempar
tidak lagi mengisi lapar
akan kucincang menjadi ulat
kusumbat ke celana para keparat
hey!
saudara yang membuat keputusan
dan menimbus
saya dalam lohong
menjadi patuh
teriakku adalah berontak
yang akan mengganggu mimpimu
akan kusanggah belenggu
dengan setiap
inci kederat
biarÂ
yang dibudak menjadi merdeka
yang ditebas menjadi bebas
akhirnya,
yang
menang
adalah yang
berjuang
menolakÂ
perintah
menyanggah
belenggu
Rien Sd
Belenggu, 2024
(Mukti, yang terbelenggu)
Komentáře